Demam Facebook

Seandainya Facebook adalah virus penyakit, pastilah ia adalah virus yang sangat berbahaya dan mengancam punahnya penduduk dunia. Namun syukurlah Facebook bukanlah virus penyakit, namun sejenis virus yang menjangkiti sebagian penduduk dunia bedanya Facebook malah dapat menambah semangat hidup.

Facebook adalah fenomena, sedang mewabah padahal Facebook sudah muncul beberapa tahun yang lalu. Sukses story dari beberapa orang ternama terutama Obama selama kampanye membuat Facebook makin dikenal orang dan ketika masuk ke dalamnya semakin banyak yang terpikat dan tahu manfaatnya, rasanya banyak hal ajaib terjadi. Belajar dari fenomena ini ternyata ketika penawaran dan kebutuhan bertemu maka akan cepat sekali dealnya.

Tiba-tiba yang tidak melek internet menjadi fasih bersilencar di Facebook sama halnya ketika turis masuk ke Indonesia melalui Bali, yang ditahu Indonesia adalah Bali. Padahal Indonesia begitu luas, demikian pula dunia internet atau dunia maya. Ternyata kebutuhan saling berinteraksi terutama dengan teman-teman lama yang sudah lama tidak bertemu terutama di masa yang sulit mencari waktu untuk bertemu seperti saat ini, sangatlah tinggi hanya mungkin selama ini terpendam dan tidak ada alat yang membantu, Facebook adalah salah satu solusi cepatnya.

Selain itu kebutuhan aktualisasi diri manusia dapat diwujudkan dengan berbagai macam cara di Facebook.Ternyata begitu banyak manusia yang ingin memberi kabar tentang dirinya, memberitahukan pikirannya, perasaannya, kebahagiaan dan kesulitannya secara positif. Terrefleksi betul bahwa kebutuhan berkomunikasi sangatlah tinggi. Bagi saya Facebook menariknya ketika menyadarkan bahwa sudah bertahun2 tidak bertemu teman lama mungkin sudah 20 tahunan tidak ada kabar, tiba2 teman muncul dengan tampilan yang berbeda dan menarik mengetahui perjalanan hidupnya selama ini.

Pelajaran yang di dapat bahwa komunikasi sangatlah penting karena ternyata itu adalah kebutuhan dasar, selanjutnya bagaimana merawatnya.

by Vika17

One comment

Leave a reply to Widiastuti Cancel reply